Sabtu, 07 Februari 2015

Maaf

“Seandainya aku tidak disampingmu lagi nanti, berjanjilah padaku bahwa kau akan selalu tersenyum. Jangan pernah bersedih karena aku melihatmu walaupun aku tak disampingmu. Terima kasih sudah menjadi malaikat di hidupku, sayang. Aku mencintaimu.”

Surat Untuk Kamu :')

Sayangku,

   Sadarkah kamu seberapa lama hubungan kita ini? Ya, kita menjalani hubungan yang tidak sebentar. Ini adalah bulan ke-16 terhitung dari pertama aku mengenalmu. Hubungan yang tidak mudah untuk dijalani karena ada beberapa penghalang, tapi hubungan yang sangat indah bagiku. Ku akui pertama kali aku melihatmu di beberapa deretan foto, aku sangat kagum. Aku putuskan untuk mengenalmu lebih jauh. So far, aku suka dan aku nyaman sama kamu. Banyak kenangan manis dari pertama kenal, kalau di ingat-ingat bikin senyum-senyum sendiri. Dan sampai akhirnya kamu bisa jadi punya aku seutuhnya. Ya kita pacaran. Perasaanku tidak karuan. aku senang. Aku senang sekali. Kamu dewasa, baik, pengertian, perhatian, momong dan di tambah wajahmu yang manis. Kamu idaman setiap wanita. Aku bangga bisa punya pacar seperti kamu. Di setiap aku mengucap nama Tuhanku, tidak lupa aku selipkan ucap terima kasihku. Terima kasih karena sudah memberikan aku pembimbing seperti kamu disaat aku sedang jatuh. Saat itu aku masih sangat labil karena aku tidak tinggal bersama orang tuaku. Ingat kan bagaimana nakalnya aku dulu? Suka keluyuran dan hura-hura. Dengan adanya kamu, aku menjadi lebih dewasa. Terima kasih, sayang.

   Seiring berjalannya waktu, sifat asliku yang semula seakan tertutup oleh debu sejak itu mulai terlihat. Egois dan kekanak-kanakan. Aku pikir itu sifat yang biasa saat wanita ingin dimanjakan. Tapi tidak untukmu. Semakin lama kamu berpikir aku sudah keterlaluan. Setiap masalah muncul satu-persatu. Terkadang kita bertengkar untuk waktu yang lama. Entah itu seminggu atau lebih. Mungkin itulah yang disebut masa jenuh seseorang dalam berhubungan. Tidak jarang aku mengucapkan kata "putus". Aku bukan mempermainkanmu saat itu, tapi aku rasa hubungan kita sudah tidak bisa dilanjutkan. Tapi kamu selalu membujukku untuk kembali lagi. Tidak bisa dibohongi aku memang masih sayang, dan aku setuju. Kita putus dan nyambung berkali-kali. Dan lagi, kamu memintaku untuk kembali. Aku setuju. Lucu ya. Aku putuskan, kamu meminta dan kembali lagi.
   Kamu ingat kan sebulan setelah kita merayakan satu tahun hubungan kita? Kita selalu bertengkar. Aku merasa aku sudah tidak kuat. Aku putuskan untuk mengakhiri. Hubungan kita berakhir. Tapi tidak seperti sebelumnya, aku putuskan dan kamu memintaku. Kali ini tidak. Hubungan kita berakhir seperti itu saja. Awalnya aku pikir aku bisa tanpamu. Tanpa orang yang mengucapkan selamat pagi dan selamat tidur untukku, tanpa orang yang selalu menemaniku, tanpa orang yang selalu mengingatkanku untuk makan, ke gereja, mandi dan minum obat. Tapi aku salah! Aku tidak bisa. Aku menyesal mengakhirinya. Aku menyesal melepaskan. Kali ini aku mohon padamu. Ingat kan apa yang aku ucapkan saat itu? Aku rela melakukan apapun. Tapi kamu tetap dengan pendirianmu. Kamu menolakku. Kamu membuatku bingung. Tapi aku sadar itu semua salahku. Salahku yang menyia-nyiakan kamu dan membiarkan kamu pergi.
   Belum kamu maafkan, aku sudah membuat dosa lagi. Aku menyakitimu dengan cara berhubungan dengan yang lain saat hubungan kita berakhir pada bulan yang ketiga, pada tanggal 16 Februari dan akhirnya aku mengakhiri hubunganku setelah 2 minggu. Aku tidak ingin membahasnya lagi, karena aku tau itu akan menyakitimu kalau kamu mengingatnya. Aku sangat bodoh saat itu. Aku seperti orang gila yang tidak bisa berpikir. Mengapa aku tega menyakiti orang yang menyayangiku. Maafkan aku soal itu. Dan demi apapun hal itu tidak akan terulang lagi. Aku berjanji padamu. Percaya padaku. Aku janji padamu, sayang. Aku tau penyesalanku tidak membuat dosaku padamu menjadi bersih. Tapi akan aku perbaiki setiap sifat burukku. Itulah janjiku padamu saat itu. Kita kembali lagi. Tetapi tidak sebagai sepasang kekasih. Bisa dikatakan hubungan tanpa status. Tetapi sampai saat ini aku masih di hantui oleh rasa bersalahku yang tidak jujur kalau aku sudah pernah pacaran setelah kita putus. Aku tidak berani mengatakannya secara langsung. Aku sangat takut kamu pergi lagi. Aku tidak mau itu terjadi lagi.
   Sampai detik ini, saat kamu membaca tulisan ini aku masih milikmu. Aku menulis ini bukan untuk mengingatkanmu masa lalu kita. Tapi aku ingin minta maaf dan berterima kasih padamu. Seperti yang sudah aku sebutkan tadi, aku bangga pernah punya pacar sepertimu. Pacar yang baik dan idaman setiap wanita. Kamu memang punya kekurangan, tapi itu tidak membuat sayangku padamu luntur walaupun aku selalu bilang "aku gasuka kalau kamu..... aku gasuka kalau kamu.....". Aku minta maaf kalau aku selalu menuntut kamu menjadi sempurna dan meminta kamu menuruti mauku. Maafkan aku kalau aku selalu egois dan emosional setiap ada masalah. Maafkan setiap aku membesarkan masalah, memintamu melakukan hal yang kamu tidak bisa. Maafkan aku jika aku tidak bisa menuruti maumu. Maafkan aku selalu membuatmu menyesal telah menegurku. Maafkan aku kalau selalu berlebihan. Maafkan aku kalau aku terlalu cengeng. Maafkan untuk semua salahku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu disini. Maafkan aku untuk semuanya. Dan terima kasih sudah pernah menjadi pacar terbaik untukku. Terima kasih sudah membuatku menjadi dewasa, terima kasih sudah mengajarkanku banyak hal mengenai hidup. Terima kasih untuk setiap pelajaran yang sudah kamu ajarkan. Terima kasih untuk setiap pengalaman yang sudah kamu berikan sama aku. Terima kasih untuk setiap cinta yang kamu buktikan sama aku. Sekali lagi terima kasih sudah menjadi laki-laki yang menyanyangiku seutuhnya. Terima kasih untuk setiap kata-kata manis yang kamu ucapkan.
   Aku menulis semua ini bukan karena aku takut berbicara padamu. Tapi karena aku malu mengucapkan semua salahku padamu. Maafkan aku ya. Maaf sudah membuat matamu sakit karena membaca sepanjang ini. Maaf untuk setiap kata maaf yang tertera di selembar kertas yang usang ini.

                                       

Aku menyayangimu.

Aku Tidak Seperti Dulu

"Based on my friend's true story"


Berdiri di sampingku mungkin bukan hal yang mudah. Atau bahkan berdiri di sampingku adalah hal yang menyakitkan. Seperti kamu sekarang. Inilah aku yang harus dihadapi. Seorang gadis dengan seonggok keegoisan. Keegoisan yang sepertinya sudah melekat pada diriku. Mungkin bukan hanya egois tapi banyak sifat burukku yang menyakitimu. Salah satunya aku berlebihan dan cengeng. Sifat umum perempuan SMP. Sangat tidak sesuai dengan aku yang sekarang seharusnya sudah tidak mengenal sifat itu. Pasti sakit sekali buatmu ketika salah satu sifatku itu sudah menguasai diriku. Aku tidak bisa mengontrol. Selain sifat yang buruk, aku juga punya masa lalu yang sedikit cacat dan mungkin susah di terima untuk orang sepertimu. Dulu..katamu omonganku selalu aku langgar sendiri, omonganku tidak ada yang benar karena aku selalu membolak-balik kata-kataku. Tapi itu dulu, dan menurutku setiap orang itu pasti punya waktu untuk berubah. Seperti orang jahat tidak selamanya akan menjadi jahat. Aku juga seperti itu. Aku coba untuk memperbaiki sifat brukku dan berusaha menjadi dewasa. Bukan hanya untukmu, tapi untukku kedepannya nanti.
   Tidak jarang masalah muncul dari masa laluku. Masa laluku yang sudah membodohiku saat itu. Berkali-kali aku mengatakan padamu bahwa aku sudah tidak seperti itu. Tapi sampai berbusa pun aku menjelaskan terkadang tidak bisa kamu terima. Karena sifat burukku pada masa lalu seperti terpatri di dalam pikiranmu. Sesekali masalah yang muncul malah membuat namaku menjadi buruk. Padahal itu semua adalah masa lalu. Aku sempat berpikir takut untuk melanjutkan hubungan kita. Karena semua terasa semakin buruk. Kamu mulai tidak percaya kepadaku dan namaku semakin hari semakin jelek saja. Kadang hal yang aku anggap baik untukmu, malah kau anggap salah. Sangat salah. Sehingga akhirnya kamu menjauh. Dan timbullah masalah baru. Aku hanya bisa menangis karena aku cengeng. Aku merasa sepi. Aku tidak tau harus menceritakan kepada siapa. Aku selalu bingung setiap masalah datang. Aku bingung.

Cinta Brontosaurus Quote

"Ketika kita mencintai seseorang kita harus seperti anak kecil, apa adanya. Gausah banyak mikir nyari alasan, hanya sesimple AKU SAYANG DIA. Cukup." - Dika

Jumat, 30 Januari 2015

Ya aku tau dan aku sadar, semua itu hanya kenangan!!!
Yang seharusnya aku kubur semua kenangan itu. aku selalu mencoba tetapi aku benar-benar tidak bisa.

Selasa, 30 Desember 2014

KOMA

“Kamu bahagia karena kamu semangat. Kamu semangat karena kamu yakin. Kamu yakin karena kamu positif. Kamu positif karena kamu bahagia. Itu sebuah lingkaran dan kamu boleh mulai dari mana saja yang kamu mau.”
“Kenapa orang senang menganggap bahwa Tuhan berada jauh di atas langit dan tidak di depan mereka?”“Kamu merasa kalah, padahal tidak ada seorang pun yang merasa menang. Aneh.""Menciptakan perasaan positif berarti menciptakan harapan, mimpi, keyakinan, cinta, kesabaran, dan semua itu datangnya dari hati. Sementara dengan menciptakan perasaan negatif itu artinya kamu meninggalkan harapan, mimpi, keyakinan, cinta, dan kesabaran yang semuanya datangnya dari pikiran. Pikiran mengalahkan hati.""Manusia takut mati seperti takut hidup.""Aku hanya yakin setiap orang akan dipertemukan dengan orang - orang yang ia butuhkan dalam hidupnya. Baik itu orang yang akan menyayanginya, mengkhianatinya, menyakitinya, menyemangatinya, menghargainya, meninggalkannya, mengembangkannya, membencinya, atau mencintainya. Semua orang pasti mendapat seseorang dengan peran yang berbeda untuk mendapatkan semua pengalaman pahit dan manis dalam hidup supaya kamu benar - benar merasakan hidup. Dan, kamu datang ke dalam hidupku bukan karena kebetulan, bukan karena kamu hanya numpang lewat, melainkan karena aku membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu menjalankan peranmu dalam hidupku agar aku dapat merasakan hidup dan belajar dari pengalaman kita"ini sedikit kutipan dari novel yg judulnya "Koma" karya Rachmania Arunita yg juga penulis novel "Eiffel... I'm in love". Seperti judulnya, novel ini bercerita tentang pengalaman perempuan bernama Jani yang sedang koma. Di dalam komanya ia bertemu dgn jiwa Leo. Dari awal baca novel sampe akhir yang diucapin Leo udah kaya quotes semua... bagus bgtttt :"D
<3